DIDUGA LLK CAHAYA KASIH DAGANG MANUSIA
Medan,Sumatera Utara
LLK CAHAYA KASIH (LEMBAGA LATIHAN KERJA CAHAYA KASIH)
Jl.Sayur No.71 Tembung diketuai Rendy (Awi) dibantu istrinya Rini diduga dagang
manusia berkedok yayasan penyaluran pembantu.
Salah seorang
Korban inisial "R"(15 Thn) penduduk pasir-pasir Desa Binjai
Baru,Talawi Kab.Batubara.
Kepada Kru Terbit Online "R"mengaku 2 bulan gajinya
tidak dibayarkan oleh ketua yayasan Rendy yakni bulan januari dan Februari 2012.
Istri Rendy
ketika dikonfirmasi Senin(19/3) dikediaman sekaligus kantornya membenarkan
bahwa gaji 2 bulan Rp.1.200.000 masih ditangan suaminya.
Rendy melalui
Hand phone selularnya mengatakan "aku masih sibuk,mungkin hari Rabu (21/3)
akan saya transper uang itu"katanya.
Toke penerima
"R" di Jl.Warni Gang Sehat No.17 Medan yang tidak bersedia
menyebutkan identitasnya ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa dirinya membayar
fee kepada LLK Cahaya Kasih setiap bulannya ratusan ribu rupiah.
Modus yang
dilakukan Rendy memakai kaki tangan salah seorang penduduk Desa Antara inisial
"N" mencari orang lalu diserahkan ke Rendy untuk selanjutnya di
berikan kepada toke-toke Chines Medan untuk dipekerjakan sebagai pembantu rumah
tangga."N" sendiri mendapat fee dari Rendy sebagai komisi mencarikan
orang.
Hasil Investigasi
Tim ditemukan adanya anak usia sekolah dipekerjakan alias anak dibawah umur.
Terpisah Plang
LLK CAHAYA KASIH tidak transparan sebab tidak terpasang atau tidak diketahui
umum.
Praktek yang mereka lakukan disinyalir dilakukan telah
bertahun-tahun dan meraup keuntungan ratusan juta rupiah.
Menurut inisial
"L" teman seprofesi "R" mengatakan sebelumnya "R"
bekerja di salah satu toke di Jl.Pancing Medan.
Menurut informasi karena"R" tidak mau mencuci daging
"B2" lalu diberhentikan,dan dipindahkan ke toke Jl.Warni Gang Sehat
no.17 Medan,diantar kurir disebut-sebut bernama Apeng.
Sementara
"R" menyebut bahwa uang Rp.1.200.000 diminta Rendy dengan dalih akan
ditransper atau diserahkan ke orang tua korban,namun hingga kini uang tersebut
belum diserahkan.
Pihak keluarga
Korban memohon kepedulian penegak
hukum dan instansi terkait untuk menindak lanjuti kejadian yang menimpa
mereka.
Paman korban Asmadi Lubis yang juga peserta disalah satu Ormas Kab.Batubara kepada Kru terbitonline.blogspot.com berjanji akan menelusuri kejadian yang menimpa keluarganya itu.
"saya akan telusuri hal ini dan bila memungkinkan akan saya tempuh jalur hukum" katanya.(@&)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar