Senin, 19 Maret 2012

DIDUGA LEMBAGA LATIHAN KERJA "CAHAYA KASIH" DAGANG MANUSIA


                       DIDUGA LLK CAHAYA KASIH DAGANG MANUSIA

Medan,Sumatera Utara
            LLK CAHAYA KASIH (LEMBAGA LATIHAN KERJA CAHAYA KASIH) Jl.Sayur No.71 Tembung diketuai Rendy (Awi) dibantu istrinya Rini diduga dagang manusia berkedok yayasan penyaluran pembantu.
            Salah seorang Korban inisial "R"(15 Thn) penduduk pasir-pasir Desa Binjai Baru,Talawi Kab.Batubara.
Kepada Kru Terbit Online "R"mengaku 2 bulan gajinya tidak dibayarkan oleh ketua yayasan Rendy yakni bulan januari dan Februari 2012.
            Istri Rendy ketika dikonfirmasi Senin(19/3) dikediaman sekaligus kantornya membenarkan bahwa gaji 2 bulan Rp.1.200.000 masih ditangan suaminya.
            Rendy melalui Hand phone selularnya mengatakan "aku masih sibuk,mungkin hari Rabu (21/3) akan saya transper uang itu"katanya.
            Toke penerima "R" di Jl.Warni Gang Sehat No.17 Medan yang tidak bersedia menyebutkan identitasnya ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa dirinya membayar fee kepada LLK Cahaya Kasih setiap bulannya ratusan ribu rupiah.
            Modus yang dilakukan Rendy memakai kaki tangan salah seorang penduduk Desa Antara inisial "N" mencari orang lalu diserahkan ke Rendy untuk selanjutnya di berikan kepada toke-toke Chines Medan untuk dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga."N" sendiri mendapat fee dari Rendy sebagai komisi mencarikan orang.
            Hasil Investigasi Tim ditemukan adanya anak usia sekolah dipekerjakan alias anak dibawah umur.
            Terpisah Plang LLK CAHAYA KASIH tidak transparan sebab tidak terpasang atau tidak diketahui umum.
Praktek yang mereka lakukan disinyalir dilakukan telah bertahun-tahun dan meraup keuntungan ratusan juta rupiah.
            Menurut inisial "L" teman seprofesi "R" mengatakan sebelumnya "R" bekerja di salah satu toke di Jl.Pancing Medan.
Menurut informasi karena"R" tidak mau mencuci daging "B2" lalu diberhentikan,dan dipindahkan ke toke Jl.Warni Gang Sehat no.17 Medan,diantar kurir disebut-sebut bernama Apeng.
            Sementara "R" menyebut bahwa uang Rp.1.200.000 diminta Rendy dengan dalih akan ditransper atau diserahkan ke orang tua korban,namun hingga kini uang tersebut belum diserahkan.
            Pihak keluarga Korban memohon kepedulian penegak hukum dan instansi terkait untuk menindak lanjuti kejadian yang menimpa mereka.
            Paman korban Asmadi Lubis yang juga peserta disalah satu Ormas Kab.Batubara kepada Kru terbitonline.blogspot.com berjanji akan menelusuri kejadian yang menimpa keluarganya itu.
"saya akan telusuri hal ini dan bila memungkinkan akan saya tempuh jalur hukum" katanya.(@&)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar