Rabu, 19 Maret 2014

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BATU BARA  TINGKATKAN PELAYANAN DAN FASILITAS KESEHATAH  UNTUK MASYARAKAT

"tak ada gading yang tak retak" tak dapat dipungkiri memang masih ada beberapa permasalahan yang timbul,untuk itu hal ini akan menjadi pembelajaran kedepan sehingga RSUD Batu Bara dapat melayani dengan lebih baik lagi  kepada masyarakat,kami tetap berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan yang terbaik,baik dari segi sumber daya manusianya maupun fasilitas lain." 



"RSUD Batu Bara telah mengaktifkan instalasi bedah control,rujukan persalinan/operasi persalinan,dan telah memiliki Spesialis anak,sapesialis bedah,spesialis Obgyne,spesialis patologi klinik,menyusul spesialis penyakit dalam dan spesialis Amnestesi"


"Beberapa waktu kedepan RSUD kita siap melayani cetak kartu BPJS/BPJS Mandiri"
syarat-syaratnya:
01.F.C KTP
02.F.C KK
03.Buku nikah/surat keterangan nikah
04.Pas foto 3 X 4 (Warna)
05.Akte Kerlahiran
06.Bayar Premi 1 bulan
Untuk keterangan lebih lengkap,silahkan datang ke RSUD bagian TIM PENGELOLA BPJS /.PERWAKILAN KANTOR CABANG BPJS TANJUNG BALAI

"Saat ini  RSUD  melayani pasien BPJS,pasien jamkesmas/Askes/TNI/POLRI/Jamsostek dilayani sebagai peserta BPJS"

Keterangan Gambar :
1850.Pasien Tumor Bibir dari Desa Mesjid Lama
1886.Bersama Bupati Batu Bara H.OK.Arya Zulkarnain,SH.MM ,Rahmadsyah DPD.RI sesaat menjelang peresmian RSUD 22 Desember 2012
2091.Bersama Ibu Menteri Kesehatan penutupan Rakerkesnas 2013 di Jakarta
2202.Petugas Laboratorium saat pemeriksaan laboratorium di instalasi laboratorium RSUD Batu Bara
2411.Tim Dancer Batu Bara saat hari kesehatan nasional di lapangan Limapuluh kota
2737.Resepsionis diruang/Gedung Kantor Administrasi
2739.Front RSUD Batu Bara
2777.Dokter gigi saat pemeriksaan dan perawatan gigi pasien
2779.Poli Klinik Umum,nampak Dr,Irvans sedang memeriksa pasien
2973.Beberapa waktu kedepan RSUD Batu Bara siap melayani cetak kartu BPJS/BPJS Mandiri


Dr.H.Muhammad Nizar.Direktur RSUD Batu Bara.


Bangunan-bangunan RSUD Batu Bara dihiasi ornamen-ornamen khusus budaya melayu,lapangan parkir yang luas,sarana jalan aspal beton dari Jalan Lintas Sumatera Limau Manis maupun jalan aspal beton dari jalan provinsi Pekan Simpang Dolok,lokasi jauh dari kebisingan kenderaan bermotor dan dikelilingi kebun tanaman rakyat dan tanaman perusahaan,berdampingan dengan lokasi cagar budaya Datuk Kubah Batu Bara menjadi konsep dasar perencanaan pembangunan RSUD ini sehingga lebih Hygienis,bersih,sejuk,indah , elegan dan suasana nyaman,

PNS dan Kades Demo Kejari Lima Puluh Sumut


Medan,(TO)Ratusan orang guru Pegawai Negeri Sipil (PNS), kepala desa dan aparat desa berdemo ke Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Lima Puluh di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (Sumut). Mereka mendesak agar kejaksaan tidak meneror mereka.

Para pendemo ini menamakan dirinya Persatuan Rakyat Desa (Parade). Mereka mendatangi Kejari Lima Puluh di Desa Pahang, Kecamatan Talawi, Batubara, Senin (10/3/2014) siang.

Koordinator aksi Syaifuddin Lubis menyatakan, kedatangan mereka untuk mengecam pihak kejaksaan yang terkesan meneror dan mempermalukan mereka. Para kepala desa umumnya diperiksa terkait penyaluran beras untuk rumah tangga miskin (raskin) sementara para guru terkait Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Mereka mengecam, sebab aparat kejaksaan memeriksa kepala desa di warung karena masalah raskin. Sementara terhadap kepala sekolah situasinya juga hampir sama. Akibat tindakan itu, mereka tidak nyaman bekerja.

"Pemeriksaan di warung itu tidak sepatutnya, mempermalukan kepala desa di hadapan warganya," kata Lubis dalam aksi yang berlangsung hingga sore itu.

Terkait masalah ini, mereka meminta agar Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Lima Puluh untuk dicopot dari jabatannya. Jika tidak, mereka mengancam akan memboikot Pemilu dengan memerintahkan warganya agar tidak ikut memilih dan meniadakan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di masing masing desa.

Karena Kajari sedang tidak berada di tempat, perwakilan massa diterima Kasubagbin Alofsen,Kepada massa Alofsen menyatakan mereka membicarakan tuntutan para kepala desa dan guru tersebut.

DPRD UNDANG KEJARI UNTUK KOORDINASI

DPRD Batu Bara pada senin (11/3) mengundang Kejaksaan Negeri Limapuluh untuk berkoordinasi mengklarifikasi  didapati 3 kesepakatan sementara yaitu:
01. Bahwa isu demo tersebut untuk mengintervensi Kejari Limapuluh untuk tidak memeriksa para Kades terkait raskin,Kepala Sekolah terkait dana BOS,
02.Bahwa Kejari Lima Puluh tidak akan mundur sejengkalpun untuk memproses dugaan Tindak Pidana Korupsi di jajaran Pemkab.Batu Bara
03.Bahwa pihak kejaksaan telah menjalankan tugas sesuai Undang-undang dan SOP Kejaksaan

MAHASISWA DAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DEMO DPRD

Mahasiswa dan Lembaga Swadaya Masyarakat mendemo DPRD senin (11/3) dikordinatori R.Damanik
,SH mereka menuding halus dengan yel-yel ":Batu bara tepi laut,Dprnya gendut-gendut......."
Dalam aksi tersebut mereka memberi suport kepada Kejari untuk terus menegakkan hukum.
Untuk DPRD Batu Bara mereka memberi stempel "Gagal Total " untuk tupoksi dewan selama hampir 5 tahun mereka duduk di kursi dewan.

INFORMASI MIRING TENTANG KINERJA APARAT HUKUM

Para pejabat mulai dari Desa,Kepala Sekolah,Ka.UPT  sampai jajaran SKPD yang dimintai keterangan oleh pihak Polres Batu Bara dan Kejaksaan Negeri Limapuluh  membuat mereka terserang "Virus Andilau alias antara dilema dan galau" ada yang sudah mendekam dijeruji tahanan.Hal tersebut membuat mental waras mereka terganggu dihantui" rasa takut" .walau masih ada benteng penghargaan hukum praduga tak bersalah para pejabat itu seperti sudah akut.

Tampaknya fenomena ini dimanfaatkan oleh oknum penegak hukum dalam menjalankan penyelidikan diduga melakukan perbuatan melawan hukum,orang awam menyebutnya dengan istilah "menyelam sambil minum air"
adanya aksi mengahsilkan kesepakatan interaksi "Bahasa Hati,Asal Bapak Senang,kami lebih senang lagi"terjadilah dugaan pemberian hadiah alias GRATIFIKASI.
Secara umumpemberian gratifikasi tidak terlarang untuk umum tetapi Undang-undang melarang gratifikasi untuk seorang pejabat negara/penyelenggara negara.
Konfirnasi yang dilakukan media ini Jumat(14/3)disalah satu Ka.UPT Disdik,Pejabatnya tidak menampik bahwa dirinya diperiksa oknum petugas Polres Batu Bara masalah DAK 2012,pejabat menyadari dirinya belum bertugas dalam jabatannya saat ini ,namun tanpa diketahui sebab yang pasti,seperti disulap memerintahkan Bendahara memberikan sejumlah uang dalam amplop pada oknum petugas tersebut bermarga inisial "B".

Kapolre Batu Bara yang dikonfirmasi melalui Hand Phone seluler,Minggu (16/3)tidak berkenen membalas,berikuitnya melalui Hand Phone seluler Waka Polres yang menyarankan kepadsa Kasatreskrim,Kasatreskrim meminta waktu untuk check dan kanit tipikor akan menelepon namun sampai berita ini dicetak kanit tipikor tidak bersedia menjawab konfirmasi.

Diphak lain konfirmasi kepada Kejari Limapuluh R.S. Tarigan melalui Hand Phone selulernya tidak berkenan menjawab,dan konfirmasi jarask jauh melalui Jaksa bermarga sinaga menjawab"hati-hati Pak ini sangat sulit dimengerti bisa-bisa itu fitnah,karena gratifikasi atau nhadiah sulit dibuktikan"katanya.

GRATIFIKASI JUGA PERBUATAN MELAWAN HUKUM,BAGI PEJABAT YANG MENERIMA

Terkait adanya dugaan gratifikasi yang diterima seorang pejabat dalam menjalankan tugas dan fungsinya minta dilayani dengan bentuk hadiah,Pemerhati Hukum Irwansyah Nasution,SH mengatakan"Gratifikasi itu bukan sukses fee,annuyal fee atau suap,ada aturan perundang-undangan yang mengaturnya,setidaknya harus dilaporkan kepada institusi yang berwenang dan dikembalikan ke KAS Negara"katanya.
Untuk membuktikan adanya gratifikasi bukan harus tertangkap tangan,keterangan juga boleh tambahnya.
Nah,jika ada misalnya Jaksa Pengawas menkronfontir ke salah satu pihak dan ditenukan indikasi mendekati kebenaran ini jadi proses pengenbangan,jika bukti cukup meyakinkan tentu pejabatnya melakukan perbuatan melawan hukum,tapi ingat Jaksanya belum tentu melakukan hal itu,apa lagi dia tahu tentang hukum,akhirnya.(D*)

Selasa, 18 Maret 2014

  MISTERI BARU MENGAPA MH370 BERBALIK ARAH(?)


mas-bendera1xxKEMASKINI 3.30 PETANG AHAD -Tunggu punya tunggu..rupanya pada sidang akhbar pada jam 3 petang tidak ada perkembangan baru mengenai kehilangan MH370.Ketua Pengarah Jabatan Penerbangan Awam (DCA) Datuk Azaharuddin Abdul Rahman masok ke dalam bilik sidang media hanya memberitahu setakat ini tidak ada benda baru hendak dilaporkan dari operasi mencari dan menyelamat yang sedang dijalankan.

Beliau kemudian menjawab beberapa soalan wartawan asing yang terus hendak tahu isu dua penumbang yang guna paspot orang lain yang dilaporkan hilang.Beliau menjelaskan siasatan masih dijalankan keatas hal itu.

Apapun yang yang terus membingungkan ramai pihak ialah kenyataan Panglima Tentera Udara Jeneral Tan Sri Rodzali Daud semasa sidang akhbar sebelum ini pada jam 1 tengahari bila mana beliau memberitahu rekod radar tentera menunjukkan pesawat MH370 itu ada membuat 'pusingan balik' yakni patah balik ke Malaysia di udara Laut China Selatan.

Beliau tidak dapat memastikan sejauh mana pesawat B777-200 itu berpatah balik.

Katanya pihaknya sedang merujuk pada radar awam untuk mengesahkan isu pusingan balik itu.

Makin misteri yang jadi tandatanya ialah kenapa pesawat itu hendak berpatah balik ke Malaysia.

Sudah itu,kenapa ia tidak menghantar sebarang isyarat kecemasan sebelum berbuat demikian.

Mengikut SOP biasa juruterbang wajib memberitahu menara kawal dulu sebelum berbuat demikian.

Sementara itu di sidang akhbar sama,Azharuddin memberitahu jumlah sebenar penumpang yang guna paspot orang lain yang dilapor hilang ialah dua bukan empat seperti yang dilaporkan sebelum ini.

Katanya CCTV di KLIA ada merakam pergerakan itu.

Ketua Pengarah DCA itu kata mereka sedang menyiasat rapi hal berkenaan mengunakan rakaman CCTV itu.
Panglima Angkatan Tentera, Jeneral Tan Sri Zulkifeli Mohd. Zin pula memberitahu sebanyak 22 pesawat serta 40 kapal digunakan dalam operasi mencari dan menyelamat.

Pesawat yang digunakan ialah milik Tentera Udara Malaysia (TUDM), Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (Maritim Malaysia) dan Polis Diraja Malaysia (PDRM).
Turut membantu ialah pesawat dari negara jiran iaitu Thailand, Singapura dan Amerika Syarikat.

Vietnam pula menjalan operasi di kawasan perairan negara itu.-9/3/2014



11.20 pagi...Hishamuddin sahkan tompokan minyak ditemui di laut Vietnam

KEMASKINI 12 TENGAHARI AHAD - Tandatanya  mengenai tompokan-tompokan minyak yang dilaporkan ditemui oleh pihak berkuasa Vietnam di laut Selatan negara itu terjawab.Pemangku Menteri Pengangkutan Datuk Seri Hishamuddin Hussein dalam sidang akhbar jam 11.20 pagi Ahad mengesahkan ia memang ditemui.

Namun katanya tiada sebarang serpihan bangkai pesawat ditemui di kawasan tompokan minyak itu.

Menurutnya pihak Vietnam kini menghantar pesawat dan sebagainya untuk memeriksa bagi memastikan samaada tompokan minyak itu dari pesawat MH370.

Pada sidang media di KLIA yang dihadiri ramai wartawan termasuk luar negara itu,Hishamuddin mengingatkan tumpuan utama sekarang ialah mencari pesawat yang hilang.

mas-pchisham1xx

Beliau menyatakan demikian ekoran pelbagai persoalan sampingan telah dibangkitkan menerusi laporan media ekoran kehilangan pesawat MAS itu sejak 2.40 pagi Sabtu.

Ini khususnya mengenai laporan mengatakan ada empat penumpang mengunakan pasport yang dilapor hilang.

Mengenai hal ini,Hishamuddin memberitahu Malaysia telah meminta kerjasama badan-badan risikan negara-negara lain untuk memeriksa hal berkenaan.

Malah katanya pemeriksaan juga akan dibuat keatas seluruh senarai penumpang pesawat yang hilang itu.

Media dan wartawan asing nampaknya cuba menonjolkan kemungkinan insiden berkenaan ada kaitan dengan aksi pengganas.-9/3/2014- OLEH HELME HANAFI



MH370: Selepas lebih 30 jam berlalu...belum jumpa apa-apa lagi


mas-boardxx



KEMASKINI  9.50 PAGI AHAD
- Penantian yang mendebarkan berterusan.Nampaknya belum ada apa-apa khabar terbaru mengenai pesawat MH370 KLIA-Beijing yang hilang semasa sidang akhbar Ketua Pengarah Jabatan Penerbangan Awam (DCA) Datuk Azharuddin Abdul Rahman pagi 9 pagi tadi.
Beliau memberitahu tiada apa ditemui sepanjang usaha mencari dan menyelamat yang dijalankan sepanjang malam tadi.
"Setakat ini tiada apa yang dapat dimaklumkan...tiada apa yang dijumpai oleh pasukan yang berada di perairan sebelah Laut China selatan,"katanya.
Katanya usaha mencari dan menyelamat diteruskan pagi ini dan usaha itu diperluaskan.
Mengenai laporan penemuan tompokan-tompokan besar minyak di laut Selatan Vietnam,Azharuddin berkata setakat ini ia belum dapat disahkan lagi.- 9/3/2014





8 jam berlalu...kehilangan MH370 masih misteri



KEMASKINI 7 PAGI AHAD - Setiap detik berlalu...keadaan makin membingungkan mengenai misteri kehilangan pesawat MAS MH370 yang dalam penerbangan KLIA-Beijing.
Ketika berita ini ditulis jam 7 pagi Ahad...sudah lebih 28 jam pesawat yang membawa 227 penumpang dan 12 anak kapal itu tidak dapat dikesan sejak terputus hubungan pada jam 2.40 pagi Sabtu.
CNN dalam updatenya mengenai insiden ini lewat Sabtu malam mengunakan tajuk ' Expect the worst'.
Semenang itulah yang menjadi jangkaan semua orang.Mana mungkin pesawat sebesar itu boleh ghaib begitu sahaja.
Misteri ini sudah menjadi berita dunia.Perkembangannya terus diikuti oleh media dari seluruh dunia memandangkan ia melibatkan penumpang dari 14 buah negara.
Pelbagai teori kini berlegar mengenai kehilangan MH370 ketika gerakan besar-besaran yang melibatkan agensi pencari dan penyelamat berbagai negara.
Malaysia sendiri sudah menurunkan pasukan besar terdiri dari tentera laut,tentera udara dan agensi maritim (APMM).
Teori yang paling popular ialah pesawat berkenaan terhempas ke dalam Laut China Selatan berdasarkan lokasi terakhir ia berhubung dengan menara kawalan - 120 batu nautika selepas Kota Bharu sebelum masok ke ruangan udara Vietnam.
Operasi pencari dan penyelamat Malaysia sudah bertumpu ke kawasan itu sepanjang Sabtu.Namun ia belum ditemui.
Berikutan ini Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak memberitahu kerajaan telah memutuskan untuk memperluaskan kawasan mencari dan menyelamat.

vietnam-mapxx

PULAU THO CU SEKITAR KAWASAN TANDA MERAH

Setakat Sabtu malam indikasi yang dilapor meluas mengenai kemungkinan petanda pesawat itu ialah penemuan kesan tompokan besar minyak di kawasan pantai Selatan Vietnam.
Ia dilapor dikesan oleh pesawat Jabatan Penerbangan Awam Vietnam.
Tumpahan minyak itu dengan masing-masing sepanjang 10 kilometer (km) dan 15 km, dengan jarak 500 meter, ditemui kira-kira 140 meter dari pulau Tho Cu, selatan Vietnam.
Namun setakat ini pihak berkuasa Vietnam belum lagi memberi sebarang pengesahan rasmi ia kesan tompokan minyak dari bangkai pesawat MH370.-9/3/2014




mas1xc
JAM 7 PETANG SABTU : PM kata belum jumpa apa-apa lagi
KEMASKINI : 7 PETANG - Tiada khabar terbaru mengenai pesawat MAS KLIA-Beijing yang hilang semasa Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak adakan  sidang akhbar di KLIA jam 7 petang ini.Beliau yang disertai oleh Timbalan Perdana Menteri tan Sri Muhyiddin Yassin kata setakat ini belum di kesan apa-apa lagi.

Beliau berkata berikutan itu kerajaan memutuskan untuk memperluaskan kawasan mencari dari kawasan asal yakini di laut 120 batu nautika selepas Kota Bharu  di Laut China Selatan - lokasi kali terakhir pesawat MH370 dengan 227 penumpang dan 12 anak kapal berhubung dengan menara kawalan di KLIA.

Pesawat berkenaan membuat perhubungan biasa itu di situ sebelum ia lintas masuk ke ruang udara Vietnam bila mana menara kawalan Ho Chih Minh akan ambilalih.

Misi mencari dan menyelamat dakan diteruskan selagi perlu.

Najib juga meminta jangan buat spekulasi mengenai apa yang berlaku keatas pesawat berkenaan.Ini sebagai menjawab soalan seorang wartawan asing yang bertanya apakah kejadian ini ada kaitan dengan aksi pengganas.

Sidang akhbar berkenaan turut dihadiri oleh ramai wartawan asing.

Menurut Perdana Menteri terdapat pelbagai teori ketika ini mengenai apa yang mungkin berlaku.Namun semuanya belum ada kepastian.



JAM 6 PETANG : 15 jam berlalu...belum ada khabar apa jadi pada pesawat MAS


KEMASKINI : 6 PETANG
- Kini lebih 15 jam sudah berlalu...belum lagi ada khabar berita mengenai apa terjadi pada pesawat MAS yang putus hubungan pada jam 2.40 pagi ini ketika dalam penerbangan dari KLIA ke Beijing.Selain pasukan penyelamat Malaysia,pihak Singapura,Vietnam dan China kini turut membantu usaha untuk mengesan pesawat Boeing 777-200 dengan 227 penumpang dan 12 anak kapal itu.

Tumpuan operasi mencari dan menyelamat ialah di Laut China Selatan.

Ini berikutan pesawat itu kali terakhir berhubung dengan menara kawalan ialah 120 batu nautika selepas Kota Bharu.Kawasan berkenaan ialah Laut China Selatan sempadan antara Malaysia dan Vietnam.

Peliknya juruterbang itu langsung tidak membuat atau menghantar isyarat kecemasan sebelum hilang begitu sahaja.

mas1vxx

Kebiasaan jika berlaku kerosakan teknikal juruterbang akan terus menghantar isyarat 'May Day'.

Andaian yang boleh dibuat ialah apa jua yang berlaku keatas pesawat itu mesti secara mengejut dan tidak diduga.

Pemangku Menteri Pengangkutan Datuk Seri Hishamuddin yang mengadakan sidang akhbar sekitar 2.30 petang telah menafikan laporan dalam media Vietnam yang mengatakan radar tentera negara itu ada mengesan pesawat MAS itu terhempas di laut 153 kilomiter ke selatan Pulau Phu Quoc di Laut China Selatan.

Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak yang telah mengarah segala usaha dijalankan untuk kesan pesawat itu,berada di biliki operasi KLIA sejak jam 4 petang untuk memantau secara langsung perkembangan serta menemui sanak saudara serta keluarga penumpang.



Terakhir pesawat MAS berhubung dengan menara kawalan 120 kilomiter selepas Kota Bharu


KEMASKINI 12 TENGAHARI
- CEO MAS Ahmad Jauhari Yahaya dalam sidang akhbar jam 11.15 pagi ini memberitahu kali terakhir pesawat MAS KLIA-Beijing berhubung dengan menara kawalan ialah di 120 batu nautika selepas Kota Bharu.Kawasan berkenaan ialah Laut China Selatan sempadan antara Malaysia dan Vietnam.

Menurutnya senarai penumpang ialah seramai 227 manakala anak kapal 12 orang.Semuanya dari 14 negara.Paling ramai ialah warganegara China 152,Malaysia 38,Indonesia 7,India 7,Australia 7,Peranchis 3,Amerika 3,New Zealand 2,Kanada 2,Itali 1,Rusia 1,Austria 1.

Katanya setakat ini belum dapat disahkan laporan konon penawat berkenaan mendarat cemas di Naning,China.

mas2v-ceoxx

Juruterbang pesawat itu tidak berhubung atau dapat dihubungi sejak terputus hubungan jam 2.40 pagi.

Ditanya kenapa pihak MAS lewat membuat sidang akhbar mengumumkan kehilangan pesawat MAS itu,Ahmad Jauhari menjelaskan ini kerana minyak dalam pesawat itu boleh bertahan sehingga 8.30 pagi ini.

Juruterbang pesawat ialah Kapten Zaharie Ahmad Shah yang menyertai MAS sejak 1991.Pembantu juruterbang Fariq Ab Hamid.

Usia pesawat ialah 11 tahun 10 bulan.

Keadaan cuaca waktu itu elok tiada hujan dan ribut.



BERITA LANJUT AKAN MENYUSUL


map-masxxc

INI PETA DARI SEBUAH PORTAL BERITA CHINA YANG MENUNJUKKAN LOKASI PESAWAT MAS DIPERCAYAI HILANG


map2xx

TWITTER MENGENAI LOKASI DIMANA AGENSI BERITA CHINA,XINHUA DAN MEDIA VIETNAM KATA ADA SIGNAL DARI PESAWAT MAS YANG HILANG






Pesawat MAS KLIA-Beijing hilang...227 penumpang 12 anak kapal
Sehingga berita ini ditulis jam 10 pagi belum diketahui lagi apa terjadi pada pesawat MAS dalam penerbangan KLIA ke Beijing yang terputus hubungan dengan menara kawalan pada jam 2.40 pagi tadi.

Pesawat itu dengan nombor penerbangan MH370 berlepas dari KLIA jam 12.41 pagi dan sepatutnya mendarat di Beijing 6.30 pagi ini.

Ia membawa 227 penumpang.Pesawat berkenaan ialah jenis Boeing777-200

Menara kawalan Hong Kong mengesahkan pesawat MAS itu tidak memasuki ruangan udaranya.

Difahamkan mengikut perkiraan jarak waktu jika dua jam penerbangan (12.41-2.40 pagi)...jarak pesawat itu hilang dipercayai antara KLIA ke ruangan udara Vietnam.

MAS dan pihak berkuasa sedang berusaha mengesan pesawat itu.BERITA LANJUT AKAN MENYUSUL-8/3/2014.(Agenda daily Helme/Mnt/Int)

Senin, 17 Maret 2014


CERITA MISTERI Arkeologi Batak

LOBU TUA: JARINGAN NIAGA INTERNASIONAL



Barus merupakan kota Batak yang tertua yang dapat ditunjukkan oleh bukti-bukti sejarah yang valid khususnya mengenai daerah Lobu Tua di Barus. Dari peninggalan-peninggalan sejarah di Lobu Tua, dapat diketahui komunitas-komunitas apa saja yang pernah bermukim di Barus dan kemana saja orang-orang Batak pernah melakukan kunjungan di luar negeri. Hal ini juga untuk mengetahui jejak orang Batak di berbagai negara dan benua sejak dahulu kala.

Pada tahun 1995 dan 1996, pada ekskavasi di situs Lobu Tua dekat Barus ditemukan lebih dari 600 pecahan tembikar asal Timur Dekat. Jumlah ini dapat dibandingkan dengan jumlah 8.500 pecahan keramik Cina yang dihasilkan pada waktu yang sama.

Semua pecahan asal Timur Dekat ini berglasir. Hampir semuanya berbahan warna merah jambu, berhiaskan goresan memotong slip berwarna terang dan berglasir percik-percikan. Di Situs Lobu tua juga terdapat beberapa pecahan kecil asal Timur Dekat yang bahannya seperti kapur putih dan berglasir kusam, warna coklat lembayung atau berbagai jenis warna biru, termasuk warna turkuas.

Di antara pecahan yang bahannya berwarna merah jambu, berslip terang, berhiaskan goresan dan berglaisir percik-percikan, hanya pecahan yang berlatar garis, sejajar (arsiran) saja yang akan dibahas di sini. Dari dua kali ekskavasi, pecahan dari Timur Dekat yang jumlahnya paling banyak adalah pecahan jenis ini.

Dari pembahasan sementara stratigrafi di Situs Lobu Tua, belum dapat diketahui apakah ada lebih dari satu fase pemukiman di antara akhir abad ke-9 M dan akhir abad ke-11 M atau awal ke-12 M. Penanggalan ini berdasarkan telaah keramik Cina.

Beberapa ekskavasi dan survey yang telah dibuat di Timur Dekat, Pakistan, Asia Selatan serta di pesisir Timur Afrika memberikan informasi yang kurang lengkap tentang penyebaran tembikar jenis ini namun dapat membantu untuk membandingkan penanggalannya serta penyebaran orang-orangnya dan hipotesis tentang tempat asalnya.

Iran

Atau Persia ditemukan di Siraf (1000-1250 M), Makran (1000-1250M), penanggalan oleh Hobson, yaitu abad ke-9, abad ke-10, sekaligus untuk temuan dari Makran dan dari Siraf yang dianggap mirip. Berdasarkan penanggalan baru ini juga dapat digunakan untuk temuan dari Makran. Kish pada abad ke-11 sampai dengan abad ke-13.

Selian keramik-keramik yang ditemukan di daerah-daerah tersebut di atas, hubungan antara Batak dan Persia sebenarnya sudah terjalin sejak dahulu kala. Baik itu persia di jaman majusi atau zoroaster maupun paska zaman Islam. Pertukaran budaya tersebut sudah sangat mengakar.

Sebuah manuskrip kuno berbahasa Armenia, dulu dalam dominasi budaya persia, juga menyebutkan Barus dalam berbagai hal. Lihat R. Avramian, "Suatu Catatan Perjalanan Dalam bahasa Armenia Tentang India pada abad ke-12 M", Bander Matenadarani, Erevan, 4, 1958, hal. 317-328. Barus dikatakan Fansur sebagai sebuah pulau di kepulauan India.

Irak

Hira (abad ke-11 sampai dengan abad ke-12). Selain keramik yang ditemukan di Hira, diduga orang-orang Batak atau budaya Batak telah melakukan hubungan dengan kebudayaan Mesopotamia di Iraq.

Oman

Sohar (abad ke-11 sampai dengan ke-12). Selain keramik di Sohar, ada begitu banyak tulisan perjalanan yang dilakukan bangsa Arab ke Barus. Selain itu, beberapa tokoh Batak juga seringkali mengunjungi Arab untuk berdagang maupun sebagai persinggahan ke Afrika.

Pakistan

Bambhore abad ke-11 sampai dengan abad ke-13). Brahminabad (Abad ke-? Sampai dengan abad ke-11 M). Pakistan dulu merupakan bagian dari India yang sudah banyak membuat hubungan kultural dengan bangsa Batak

Sri Langka

Mantai (abad ke-? Sampai abad ke-11 M). Selain peninggalan keramik ini diduga masih banyak hubungan budaya antara Sri Langka dengan Batak. Bahkan sampai sekarang di sana masih terdapat komunitas Batak khususnya dari marga Nasution. Namun semuanya sudah menyatu menjadi masyarakat melayu minoritas di Kolombo. Orang Batak dari marga Nasution ini pula pernah diangkat menjadi duta besar Sri Langka untuk Pakistan.

Arab Saudi

Al Hasa (Abad ke-? Sampai pertengahan abad ke-11M), Aththar (Abad ke-? Sampai pertengahan abad ke-11M). Hubungan Batak dengan Arab tidak saja dalam bidang budaya akan tetapi hubungan religi, yakni Mekkah. Orang-orang Batak sejak abad-abad di atas sudah mengunjungi Mekkah dengan menumpang kapal-kapal Cina yang berlayar menuju Laut Merah.

Kenya

Pada abad ke-11 M. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai eksistensi masyarakat Batak di Kenya. Karena sampai sekarang belum ada penilitian ke arah itu

Tanzania

Kilwa (Abad ke11 sampai akhir abad ke-12 M). Hubungan bangsa Batak dengan Tanzania sudah berlangsung sejak dahulu kala. Diyakini juga mencakup seluruh Afrika, terutama Madagaskar.

Orang Batak sudah banyak yang melakukan kunjungan budaya ke Tanzania, tepatnya Zanzibar dan kembali ke tanah Batak memperkenalkan Islam di tanah Batak. Salah satu contohnya adalah Abdulrauf Fansur. Dia memperkenalkan faham khawarij dengan mazhab fiqih ibadiyah pada kisaran 1593 M.

Mesir

Fustat (10 M). Selain Keramik yang ditemukan di Fustat tersebut disebutkan juga melalui literatur bahwa rombongan kapal Fir'aun dari Mesir telah berkali-kali berlabuh di Barus antara lain untuk membeli kapur barus (kamper), bahan yang sangat diperlukan untuk pembuatan mummi. Mereka adalah orang-orang Arab pra-Islam Funisia, Kartago yang sekarang menjadi Libya dan Mesir, Afrika Utara.

Beberapa literatur mengenai Barus dan pelayaran orang-orang Yunani, Arab, Mesir, Yahudi, India, Persia, Cina dan lain-lain ke daerah tersebut di antaranya, O. W. Wolters, The Fall of Srivijaya in Malay History, Itacha: Lund Humpries Publishers Ltd., 1970.

Yang penting lagi adalah G. Ferrand, Relation de voyages et textes Geographiques Arabs. Persians et Turks relatif e l'Extreme-Orient du Ville aux siecles 2 jilid, Paris, 1913; dan N. J. Krom, Hindoe- Javanesche Geschiedenis (cetakan kedua), 's-Gravenhague, 1931.

Hubungan kebudayaan Batak dengan Yunani sudah sangat intens. Diyakini banyak pengetahuan Astronomi didapat para ahli Yunani yang berkunjung ke Barus di dapat dari kebudayaan Batak.

Ptolomeus membicarakan Barus sebanyak lima kali di dalam laporannya dengan pandangan negatif terhadap penduduk pribumi Sumatera, khususnya orang Batak yang dikatakannya sebagai orang-orang kanibal (Wolters hal. 9; Krom h. 57-59).

Beberapa abad kemudian hal ini terbukti ketika seorang pedagang Yahudi dari Kairo telah meninggal di Barus pada paruh pertama abad-13 (Wolters 43). Diduga orang Yahudi ini berlaku sombong dan semena-mena dan dimakan oleh orang Batak.

Apakah pada masa lalu Barus merupakan sebuah tempat persinggahan di jalur maritim yang menyusuri pantai barat Sumatera ke Jawa, atau sebuah tempat perdagangan yang menyediakan hasil hutan di luar jalur maritim utama? Banyaknya pecahan keramik serta mutunya temuan kaca membuktikan kemakmuran tempat pemukiman ini?

Terletak di pantai barat Sumatera, Barus kelihatan jauh dari jalur maritim tradisional yang dikenal. Barus dipilih sebagai tempat persinggahan bukan karena alam sekitarnya yang sesuai atau karena fungsinya sebagai pintu masuk sebuah daerah dataran rendah yang luas. Sebenarnya Bukit Barisan begitu dekat dengan pantai, sehingga dataran rendahnya hampir sempit.

Barus ada dan terkenal berkat hasil hutannya yang bernilai tinggi dan sangat terbatas daerah penghasilnya. Dalam sebuah inventaris harta karun abad ke-11 M, Kalifah Dinasti Fatimiyah dari Mesir, terdaftar banyak wadah dari 'porselin' Cina yang berisi kafur fansuri yaitu kapur dari Barus. (Lihat Kahle, 1941, Ahli sejarah al-Makrizi yang hidup pada bad ke-15 M, mencatat sebuah inventaris harta karun Dinati Fatimiyah dari Mesir yang dilakukan oleh seorang pegawai kalifah pada abad ke-11 M. Istilah porselin bisa diartikan barang buatan Cina. Bahan keramik mungkin batuan, batuan porselin atau porselin., sangat berbeda dengan bahan tembikar buatan timur dekat. Kamper yang mungkin diekspor dari Barus dalam tempayan atau dalam wadah lain. Setelah sampai di tempat tujuan dijual secara ketengan dan kemudian disimpan dalam wadah khusus.

Pada abad ke-7 M, sewaktu pemerintahan Arab menguasai kawasan timur yang sebelumnya dibagi antara Kemaharajaan Bizantium di barat dan Dinasti Sassanid di timur, beberapa daerah yang berbeda disatukan menjadi sebuah kawasan yang sangat luas (Lombard, 1971)

Di tengah Eurasia, kawasan timur yang beragama Islam, memanfaatkan kekhususan setiap daerah yang dikuasasinya. Pelaut Arab dan Persia, yang sudah terbiasa berlayar dari pelabuhan di Teluk Persia dan Laut Merah ke Lautan Hindia, membuka ekonomi baru ini untuk barang-barang dari Timur Jauh.

Periode ekspansi besar perdagangan muslim, dari abad ke-8 M hingga abad ke 11 M, ditekankan pada penempatan masyarakatnya dari pantai Lautan Hindiasapai ke Cina, sehingga membentuk sebuah jaringan untuk menyediakan bahan dan barang yang dibutuhkan.

Wadah Cina yang berisi kafur fansuri dalam harta karun Kalifah Fatimiyah membuktikan aspek dualisme Barus yang sekaligus berhubungan dengan Cina dan juga Timur Dekat.

Sebuah sumber mengatakan bahwa pada abad ke-9 M, Barus (Fansur) sudah dikenal karena kamfernya. (Lihat Ahbar as-Shin wa al-Hind, yang diterjemahkan menjadi Relation de la Chines et de l'Inde, redigee en 851 [Mengenai Cina dan India, ditulis pada tahun 851], Paris, Belles, Lettres, 1948, hlm 4: "Satu tempat bernama Fantsour yang menghasilkan banyak kamfer bermutu tinggi."

Perkiraan tentang periode awal impor keramik Cina di Lobu Tua didasari atas penguraian beberapa pecahan khusus yang kurang jelas periode pembuatannya. Namun diyakini bahwa keramik Cina mulai diimpor ke Lobu Tua pada abad ke-10 M ataupun pada pertengahan abad ke 10 M, dan bukan pada abad ke-9 M. Sayangnya terdapat banyak pecahan tanpa ciri-ciri tertentu yang dapat membantu untuk mengidentifikasinya atau menggalinya denga n tepat. Di antara keramik Cina hasil penggalian di Siraf dan Sohar terdapat beberapa jenis yang tidak ditemukan di Lobu Tua, yakni keramik putih yang berasal dari tungku di bagian utara Cina, keramik batuan dari Changsha yang hiasannya berwarna coklat oksidasi dan hijau oksida tembaga, keramik batuan dari Yue yang dasarnya berglasir, mangkuk dengan dasasr jenis bi hasil tungku dari bagian utara Cina atau dari Yuezhou. Semua jenis ini tentu dari abad ke-9 M, suatu penanggalan yang cocok karena termasuk dalam periode di mana Teluk Persia menguasasi kegiatan perdagangan di Timur Dekat, yaitu dari pertengahan abad ke-8 M hingga akhir abad ke-10 M.

Munculnya Laut Merah sebagai daerah lalu lintas maritim pada akhir abad ke 10 M nampak jelas dengan keramik Cina yang ditemukan di Fustat (Mesir). Cukup jelas bahwa keramik Cina dan Lobu Tua lebih mendekati temuan dari Fustat dibandingkan dari Siraf. Oleh karena itu diduga ada sebuah jaringan yang menghubungkan Fustat dan Barus selalui Sohar yang sudah eksis sejak dahulu kala. Di Sohar sesuah zaman Siraf, keramik Cina dari abad ke-11M-awal abad ke-12 M, diwakili keramik dari Guangdong yang banyak menyerupai keramik sejaman dari Lobu Tua. Memang keramik putih dan keramik batuan dari Yue (abad ke-10-awal abad ke-11M) ditemukan sekaligus di Lobu Tua, di Sohar dan di Fustat, sedangkan keramik batuan dari hiasan berwarna coklat oksidasi yang terdapat di Lobu Tua dan di Sohar nampaknya tidak ditemukan di Fustat.

Perkembangan produksi dari Guangdong, terlihat dari perubahan hiasan, sehingga munculnya keramik dengan bagian luar dihiasi jajaran goresan yang dalam, dapat membbantu untuk menjelaskan mengapa jenis ini tidak ditemukan (akhir abad ke-11M atau awal abad ke-12 M) di timur dekat. Sebenarnya, perpecahan dunia Islam sejak paruh abad ke11 M menyebabkan perubahan jaringan hubungan dan putusnya kegiatan perdagangan jarak-jauh. Di Kota Kanton yang kosmopolitan, kegiatan pedagang Arab dan Persia merupakan kelompok masyarakat yang besar hampir pasti terganggu dan berkurang.

Akibat pembukaan sebuah kantor pabean di Quanzhou pada akhir abad ke-11M, penyediaan keramik berpindah ke Fujian dan berkembangnya tungku di Fujian sejajar dengan merosotnya tungku di Guangdong. Sewaktu terjadi perubahan ini, keramik dari Fujian mulai memasuki pasaran Asia Tenggra secara besar-besara dan sejak pertengahan abad ke-12 M pasaran ini juga menerima seladon dari Longquan di Zheijing. Sementyara itu, tungku-tungku yang terkenal dari Jingdezhen mengekspor porselin berglasir biru hijau disebut qingbai, sejenis keramik yang halus dan mewah.

Di dunia Islam, peralihan ke keramik dari Fujian ini sejak abad ke-12 M hampir tidak terlaksana. Cukup mengherankan bahwa produksi begitu besar asal tungku dari Dehua atau Tong'an di Fujian yang banyak ditemukan di Filipina dan di Nusantara hampir tidak ditemukan di Timur Dekat. Keadaan ini mungkin disebabkan perubahan mendalam di Dunia Islam pada waktu itu yang juga membawa akibat kepada masyarakat-masyakarat yang ikut serta dalam perdagangan dengan Cina. Selain itu di Asia Tenggara, hilagnya keramik yang berasal dari Timur Dekat sejak abad ke-12 M mendorong hipotesisi putusnya jaringan perdagangan atau perubahan masyarakat yang mendiami tempat perdagangan yang jauh.

Keanekaragaman persamaan di antara keramik Cina dan Barus-Lobu Tua dengan Keramik dari situs pemukiman lain di Dunia Islam, mungkin dapat membantu untuk mengidentifikasi masyarakat asing yang tinggal di Lobu Tua, selain itu membantu memahami hubungan antara tempat perdagangan ini dengan perdagangan asing dari Kanton dan perdagangan yang berhubungan dengan kawasan Timur Dekat melalui tempat persinggahakan lain.

Banyaknya serta beragamnya temuan dari berbagai tempat asal (Timur Dekat, India dan Cina) membuktikan bahwa Lobu Tua merupakan sebuah tempat pemukiman yang makmur dengan benda-benda yang bermutu tinggi. Perlu diperhatikan juga bahwa keramik Cina mudah didapati di Lobu Tua karena tidak ada tanda benda ini diperbaiki seperti halnya di situs sejaman di Timur Dekat, atau juga anehnya di Situs Ko Ko Khao (Thailand) yang lebih awal.

Pembahasan fase terakhir impor keramik Cina di Lobu Tua menunjukkan bahwa seperti di Timur dekat, keramik yang dihasilkan di Fujian pada abad ke-12 M nampaknya tidak ditemukan, tetapi cukup banyak keramik yang dari Guangdong atau dari Jiangxi.

Adanya temuan keramik bermutu tinggi yang diimpor dari Cina, seperti keramik batuan berhias jajaran goresan, pecahan tempayan berglasir oker coklat dari Xicun serta porselin qingbai dari Jingdezhen, menunjukkan bahwa pada awal abad ke12 M, kehidupan penduduk Lobu Tua cukup mewah.

Kemakmuran ini nampaknya tidak terganggu oleh perubahan-perubahan yang terjadi di Dunia Islam. Akhir impor keramik Cina ke Lobu Tua dapat ditentukan, yaitu antara awal hingga pertengahan abad ke-12 M dengan tidak ditemukannya keramik seladon awal dari Longquan.
CERITA MISTERI.Islam Sinkretis
Islam Sinkretis di Tanah Batak


Seperti Kejawen di tanah Jawa, di tanah Batak juga terdapat istilah Parmalim yang diyakini sebagai sebuah agama yang utuh. Ajaran ini 70 persen berasal dari agama Islam yang telah dikenal bangsa Batak sejak abad ke-8 M. Beberapa ajaran yang berasal dari pemikiran dan tafsiran-tafsiran itu akhirnya disandarkan kepada Raja Uti dari Barus.

Kedudukan Raja Uti bagi Parmalim adalah tokoh spiritual (Supranatural) dengan kedudukan sebagai orang yang bertanggung jawab dalam membentuk kepribadian Raja SM Raja dari pertama sampai dua belas. Bimbingan itu juga berlaku kepada bangsa batak sejak dahulu kala.

Kata Malim berasal dari bahasa Arab yang terdapat di kitab-kitab suci; yang berarti suci dan saleh dari asal kata Muallim. Dalam bahasa Arab Muallim merujuk kepada istilah orang suci yang menjadi pembimbing dan sokoguru. Parmalim diistilah Batak berkembang ke dalam pengertian; orang-orang saleh berpakaian sorban putih.

Bila kita pelajari Islam di tanah Batak yang sangat berhubungan dengan Islam di Tanah Minang, dapat diketahui bahwa istilah 'malim' masih digunakan di tanah Minang sebelum era masuknya tarekat naqsabandiyah di sana. Ini berarti dalam era tarekat syattariyah.

Mengenai asal kata Malim lihat H. M. Lange, Het Nederlandsch Oost-Indisch Leger ter Westkust van Sumatra (1819-1845) (Hertogenbosch: Gebroeders Muller, 1852), I, p. 16 B..d., "De Padries op Sumatra," Indisch Magazijn, II, No. 1 (1845), pp. 175-176. Lebh jelas mengenai istilah malim lihat Hamka, Ajahku, Riwajat Hidup Dr. H. Abd. Karim Amrullah dan Perdjuangan Kaum Agama di Sumatera (3rd edition; Djakarta: Penerbit Djajamurni, 1967), p. 24, ftn. 1.

Dikatakan bahwa :

…Islam di Minangkabau mendapat perhatian publik saat kehadiran Syeikh Burhanuddin yang mendirikan Universitas Ulakan di Ulakan, Sumatera Barat. Syeikh Burhanuddin ini merupakan murid dari Abdulrauf Singkel. Abdulrauf Singkel sendiri merupakan murid dari Hamzah Fansuri.

Alumni univeristas ini akhirnya menyebar dan mendapat penghormatan dari masyarakat di Minaggkabau darat yang berpusat di Pemansiangan, Agam. Salah satu yang terkenal dari alumni-alumni tersebut adalah Tuanku Nan Tua atau Tuanku Kota Tua (11) dari Empat Angkat, Agam.

Tuanku Nan Tua, yang sudah terpengaruh dengan tarekat Naqsabandiyah, berusaha mengenalkan sistem tasawuf ini meninggalkan tarekat Syattariah. Sebabnya adalah berkembangnya faham syafii menggantikan faham syiah yang sudah lama punah dari tanah Minang. Tarekat Naqsabandiyah dianggap lebih dekat dengan mazhab syafii.

Salah satu murid Tuanku Nan Tua, mulai naik untuk menyebarkan pembaharuan pemahaman agama ini. Pada waktu itu, pemahaman lama Islam tidak mampun menciptakan law and order di tengah masyarakat Minang yang akhirnya sibuk dalam maksiat dan lain-lain.

Murid tersebut adalah Imam Bonjol yang berusaha berdiri menegakkan law and order tersebut. Imam Bonjol sendiri sebelum dikenal dengan nama ini juga sudah terkenal di masyarakat dengan nama Muhammad Syahab atau Peto Syarief atau 'Malim' Besar'.

Malim di sini adalah pemimpin tarekat. Dia juga masuk dalam jajaran administrasi pemimpin adat dan tempat bertanya dalam konsultasi syariah. Artinya dalam budaya Batak, Malim ini masuk menjadi jajaran penasehat raja sebuah huta di samping parbaringin, dan raja patik.

Masuknya Islam ke tanah Batak yang sangat dipengaruhi oleh budaya Aceh dan Minang sangat berpengaruh besar dengan berkembangnya istilah Malim dan Parmalim menjadi sebuah sinkretisme agama Islam.

Parmalimpun diklaim merupakan agama monoteis aseli orang Batak. Sekarang ini agama ini telah diakui oleh Pemerintah RI sebagai aliran kepercayaan. Seperti halnya sebuah agama, ajaran ini mempunyai sekte-sekte. Tiga di antaranya yang terkenal adalah Parmalim dengan pimpinan, (rasul?) Raja Mulia Naipospos berkedudukan di Huta Tinggi, Laguboti. Sekte yang kedua dengn rasulnya Guru Somalaing berkedudukan di Balige dan yang tekhir rasul Guru Mangantar Manurung di Si Gaol Huta Gur-gur, Porsea. Sekte lain yang sudah pudar adalah Agama Putih dan Agama Teka.

Raja Uti dianggap berkedudukan sebaga pembawa agama seperti halnya Guru Nanak di keyakinan Sikh, para SM Raja merupakan penerusnya dalam menerima wahyu dan para pemimpin agama sebagai rasul-rasul pembaharu. Sejarah peradaban kaum Batak sebanding dengan rekannya kaum Yahudi, Arab, India, Tao dan lain sebagainya yang mempunyai nabi dan rasul-rasul dari kaumnya.

Sejarah Batak tidak saja mengenai perluasan wilayah, adat-istiadat, perang dan konflik tapi juga mengenai sejarah pencarian Tuhan dalam bentuk pembaharuan dan perubahan pola pikir dalam beragama. Parmalim merupakan produk dari proses pencarian Tuhan yang tiada hentinya dalam percaturan sejarah bangsa Batak. Seperti halnya yang dialami oleh bangsa-bangsa dengan peradaban yang maju lainnya.

Sekilas Agama Parmalim

1. Tuhan: Mulajadi Na Bolon (Yang Maha Besar tempat semua makhluk berasal)
2. Tempat Ibadah: Bale Parpitaan dan Bale Partonggoan
3. Kita Suci: Tumbaga Holing
4. Pembawa Agama/Tokoh Spiritual: Raja Uti
5. Pantangan: Riba, Makan Darah, Babi dan Anjing serta Monyet
6. Hari Suci: Sabtu
7. Pertama kali berdiri: 497 Masehi atau 1450 tahun Batak

Sandaran Teologis

Filosofi Teologis dalam pemahaman Parmalim adalah tentang sebuah eksistensi. Eksistensi manusia harus didasarkan pada komunikasi pada alam. Tanpa itu keseimbangan tidak dapat dipertahankan. Salah satu ujud dari komunikasi kepada alam akan membentuk penyadaran diri sebagai makhluk yang lemah.

Kegulauan dalam pikiran yang menimbulkan pertanyaan dalam diri akan mendapat jawaban dari diri itu sendiri, sebagai sebab akibat, bahwa segala sesuatu itu ada karena ada yang mengadakannya atau yang membuatnya ada.

Siapa yang mengadakan sesuatu itu tidak dapat dijelaskan dengan alam pikiran manusia. Tetapi ada suatu kuasa. Kuasa yang Maha Besar dan agug yang tidak dapat dibandingkan.

Tuhan

Ugamo malim menyebut kuasa itu adalah Mulajadi na Bolon. Mulajadi na Bolon adalah Tuhan Yang Maha Esa yang tidak bermula dan tidak berujung.

Keberadaannya adalah kekal untuk selama-lamanya. Keberadaan Mulajadi Nabolon itu dalam ajaran malim dapat dipahami dari tonggo-tonggo atau ayat-ayat doa berikut ini;

Ompung Mulajadi nabolon
Ho do namanjadihon langit na manjadihon tano
Namanjadihon saluhut nasa naadong
Ho do namanjadihon jolma umbahen naadong
Na manjadihon harajaon asa adong
Margomgom di toru ni langitmu, di atas ni tano on
Dijadihon ho do tondim jadi anakmu
Ima Raja Nasiakbagi
Margomgom hami di ruma hamalimon mi
Parajar si oloan jala marmeme si bonduton

Ajarna i do nahuoloi hami
Mamena i do na huparngoluhon hami
Umbahen ro hami saluhut ginomgom ni tondina
Sian holang-holang ni dosa nauanu on
Marluhut si pangantaran ni bale parpitaan
Dohot bale partonggoan
Marsomba mardaulat tu ho
Marhite lapir ni tangan nami marsomba
Timpul ni daupa dohot pangurason
Indahan na las
Dengke ni lean
Pira ni ambalungan
Manuk lahi bini
Hambing puti si tompion

Teori-teori teologis yang dimengerti dalam ayat-ayat tersebut adalah bahwa Mulajadi na Bolon atau Tuhan itu wujud atau ada. Tetapi tidak dapat dilihat. Dia tidak bermula dan tidak mempunyai ujung. Ini merupakan sistem teologi Islam yang diambil menjadi bentuk teolgi Parmalim.

Dia dapat dihubungi dan dijumpai hanya dalam alam spiritual. Teori ini mengatakan bahwa dia dapat disembah dengan sesaji. Dapat dipuji dalam kehidupan yang lebih mendalam dari kehidupan manusia.

Dia adalah mutlak absolut, Maha Esa, Maha Kuasa, Maha Agung dan tidak dapat dibandingkan. Dia dekat dan jauh dari alam ciptaannya. Dia adalah kuasa menghukum dan kuasa mengampuni. Kuasa kasih dan kuasa murka. Demikianlah sifat-sifat Mulajadi Na Bolon, Tuhan yang satu bersadarkan Ugamo Malim.

Keberadaan kuasa Mulajadi Nabolon menurut ugamo malim terpencar dalam wujud Debata Natolu, Debata Na Tolu adalah wujud kuasa dari tiga fungsi kuasa Tuhan Yang Maha Esa.

Beberapa doa Parmalim menunjukkan beberapa kesamaan dengan Islam:

Marsomba mardaulat hami tu Ho,

Selanjutnya, beberapa intelektual Batak mulai menggali sendiri, sistem keagamaan Parmalim. Di antaranya Guru Somalaing, Manurung dan Naipospos. Ketiga intelektual ini sangat berperan penting dalam mengembangkan sistem agama Islam sinkretis ini dan ketiganya mendapat tempat khusus dalam sekte masing-masing di agama Parmalim.

Guru Somalaing

Ajarannya meliputi beberapa perintah dan larangan. Bila Guru Mulia befokus pada pemahaman teologis ketuhanan maka Guru Somalaing banyak berfokus pada ajaran agamanya yang menjadi pedoman sehari-hari hubungan antara manusia. Dia kemudian tewas dalam sergapan pasukan ekspedisi Belanda yang terinfiltrasi di Habinsaran.

Salah satu larangan yang sangat ditekankan oleh Guru Somalaing adalah tidak boleh memakan darah, daging babi dan daging anjing serta monyet.

Beberapa dewa-dewa sekte Somalaing adalah:

1. Tuhan Mulajadi Na Bolon, Sang pencipta
2. Raja Hatorusan, yang dianggap sebagai penengah, yakni hasil campuran asimilasi Raja Tarusan dari Minang yang menjadi asal usul nenek moyang Sisingamangaraja. (Jelas ini merupakan informasi yang terpotong-potong dari peradaban Islam di Barus.
3. Raja Uti, Kepala Kuria dari Barus yang legendaris dan mempunyai moncong Babi, keturunan dari Sultan Ibrahim dari Melayu yang menjadi utusan Raja. Keturunan Sultan Ibrahim adalah muslim. Jadi ini merupakan pemuliaan terhadap muslim dan Islam yang menjadi sumber dari ajaran ini.
4. Sisingamangaraja
5. Raja Siasat Bagi, penyebar agama Parmalim.

Pengikut ajaran ini tersebar di tanah Batak khususnya di perbatasan Toba dan Simalungun, yakni Aek Bontar, Silou Bosar dan Simangalogom dengan dua guru yakni, Lada dan Telan.


Guru M. Manurung

Pembaharuan agama parmalim yang perdibuatnya adalah pengorganisasian para pengikut parmalim. Lengkap dengan susunan ritual dan pemimpin-peminpin hirarkis ke Tuhan. Dia merancang ibadat, kebaktian dan tata adat serta prosedur-prosedur lainnya.

Organisasi keagamaan mereka yang terbesar adalah PAMBI singkatan dari Persatuan Agama Malim Baringin Batak Indonesia, lengkap dengan divisi kaum ibu, ulama dan sayap mudanya (Naposobulung). Mereka fokus dalam pembinaan ummat. Jumlah pengikutnya adalah 502.496 jiwa pada tahun 1996 (buku ini diterbitkan).

Guru Mulia Naipospos

Dia banyak mengembangkan sistem filsafat dan teologi Parmalim.

Kesimpulan:

1. Parmalim, sebagai sebuah ajaran Islam yang dikembangkan sendiri oleh masyarakat adat Batak, merupakan efek samping dari penyebaran Islam di tanah Batak yang tidak terstruktur. Beberapa kalangan Batak yang sudah memeluk Islam kaffah sejak abad-abad permulaan hijriyah nampaknya tidak berambisi dan berkeinginan untuk menyebarkan Islam secara organisasional. Hal itu dapat dipahami dengan latar belakang sosiologis dan ekonomi saat itu. Di mana ajaran agama Islam yang saat itu cenderung sebagai 'ilmu pengetahuan' yang baru sengaja dirahasiakan oleh beberapa kalangan Islam, agar kedudukan mereka tetap tinggi di tengah masyarakat Batak yang animis dan pagan yang sangat menghormati orang yang ber 'pengetahuan luas'.
2. Parmalim sebagai ajaran Islam sinkretis semakin terisolir dengan kehadiran penjajah Belanda. Ajaran Parmalim menjadi cenderung untuk mencari sendiri argumen-argumen keagamaan untuk mengisi kekosongan filsafat keagamaan yang belum tuntas diserap oleh peradaban Batak dari Islam.
3. Hubungan antara Islam dan Parmalim semakin putus saat revolusi kemerdekaan republik Indonesia, dimana Islam sendiri maksudnya orang Islamnya sendiri semakin terpuruk akibat politik agama penjajah Belanda.
4. Keterputusan itu semakin parah dan mengakibatkan Islam dan Parmalim semakin jauh karena beberapa intelektual Batak mulai melakukan kodifikasi ajaran Parmalim menurut tafsiran dan pengembangan mereka berdasarkan informasi-informasi yang didapat secara terpotong-potong, sesuai dengan kemajuan masyarakat Batak yang semakin terbelakang di zaman kolonialisme Belanda.
5. Parmalim menjadi sebuah aliran agama kepercayaan paska kemerdekaan RI karena beberapa kalangan non-Parmalim ikut serta dalam pengembangan agama parmalim yang semakin jauh dari Islam.
6. Karena merupakan sebuah agama sinkretisme, ajaran Parmalim nampak sangat berbeda dan semrawut bila ditilik dengan bukti-bukti sejarah.

CERITA MISTERI .Menyusuri “Kota Tua” Barus

Satu Hari cukup singkat waktu yang dilalui untuk mengetahui lebih dekat cerita tentang “Bandar Tua” (Kota Tua – red) Barus di Kabupaten Tapanuli Tengah yang kaya dengan situs makam-makam kuno tempat beristirahat-nya jasad para Aulia’ yang konon kabarnya sebagai penyebar pertama Agama Islam di Nusantara.

Kedatangan Penulis bersama rombongan jurnalis asal Kota Tebingtinggi ke daerah yang konon dulunya dikenal para pedagang dari seantero jagad dengan sebutan “Negeri Fanshury” ini terasa bagai berpacu dengan waktu. Bagaimana tidak? Minimnya fasilitas dan sempitnya waktu mengharuskan rombongan 14 jurnalist kota Lemang yang tiba di Barus pada pukul 10.00 Wib hari Jum’at pekan lalu harus segera merampungkan perjalanan liputan pada pukul 15.00 Wib sore, mengingat pada hari itu juga rombongan harus segera bertolak pulang. Cukup singkat memang, namun bekal informasi yang ingin diungkap bagai tak kunjung habis.
Panorama Alam Barus
Panorama alam Barus
Cerita tentang “Bandar Tua Barus“ ternyata tidak sebatas pada kemasyuran kapur barus, kemenyan dan rempah-rempahnya saja. Menurut beberapa catatan ahli sejarah, “Kota Tua Barus” yang telah dikenal ribuan tahun sebelum Masehi ini sebagai “Bandar Perdagangan” terbesar dikawasan Samudera Hindia, tercatat bahwa kapur barus yang berasal dari daerah ini telah menjadi rebutan para pedagang baik dari belahan benua Eropah dan Afrika, sebab buktinya, (masih menurut catatan sejarah dan cerita) bahwasan-nya kapur barus yang berasal dari daerah ini telah dipergunakan kerajaan Mesir untuk membalsem jasad Raja Fir’aun.
Sementara itu, hasil pengamatan para sejarawan dan catatan para pemerhati sejarah yang melakukan penelitian di negeri tercinta nusantara sendiri menyatakan, bahwa BARUS merupakan kota tertua di Sumatera Utara dan kemungkinan besar daerah ini juga merupakan kota tertua di Nusantara, di daerah ini masih terdapat bukti-bukti sejarah dan legenda yang memperkuat argumentasi itu.
“Kota Tua Barus” yang dimaksud bisa jadi bukan yang kini dikenal sebagai Kecamatan Barus – Kabupaten Tapanuli Tengah dengan luas lebih kurang 53.766 km2 berjarak lebih kurang 417 km dari Kota Medan, akan tetapi adalah Kota Pelabuhan yang pernah disinggahi para pedagang-pedagang manca negara yang berasal dari Benua Afrika, Asia dan Eropah pada masa lampau.
“Barus adalah daerah awal masuknya agama Islam di Indonesia”, argumentasi yang diciptakan para pengamat sejarah itu kemungkinan benar adanya, hal ini bisa dilihat berdasarkan bukti yang ada ditambah lagi dengan masih terdapatnya situs makam – makam kuno bergaya Islami yang masih utuh hingga kini, meski terkesan kurang terawat dan diperhatikan, sepertinya Kota Barus masih banyak lagi menyimpan bukti-bukti sejarah yang belum terjamah para peneliti dan pemerintah.
Barus yang sekarang ini (Kecamatan) tepatnya disebuah wilayah pada jalur darat menuju Kecamatan Sorkam ataupun Pakkat, Maduamas hingga Singkil (Aceh), terdapat beberapa makam-makam kuno, dan peninggalan yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu.
Letak makam-makam kuno tersebut, beberapa diantaranya temukan di lereng-lereng gunung atau bukit-bukit, mulai dari Desa Patupangan sampai ke arah Barat yakni Desa Lobutua. Warga setempat lebih mengenal makam-makam ini dan makam lainnya dengan sebutan makam “Aulia 44 ” (empat puluh empat), sayangnya tidak banyak catatan tentang keberadaan para aulia tersebut yang tertinggal untuk dijadikan pegangan bagi generasi saat ini.
Hanya catatan-catatan kecil yang terdapat pada batu nisan makam – makam “Aulia” yang dijadikan pedoman bagi penziarah, tulisan beraksara Arab yang berisikan potongan ayat suci dalam Al-Qur’an pada batu nisan makam-makam kuno tersebut sering dianggap sebagai tempat yang memiliki nilai religius tinggi khususnya bagi penganut Agama Islam di kawasan itu maupun yang datang dari luar daerah.
Tidak hanya masyarakat Tapanuli Tengah, masyarakat dari luar kawasan ini bahkan dari luar negeri khususnya penganut Agama Islam, sengaja datang ke kota ini, mulai dari sekedar melihat makam kuno, hingga berniat berziarah bahkan ada yang “berkaul“ (memasang niat / harapan tertentu – red) meski para orang-orang tua disana sering mengingatkan bahwa makam tersebut bukan tempat keramat yang harus dipuja.
Situs Makam-Makam Kuno Sebagai Bukti Sejarah.
Makam Papan Tinggi.
Tidak mudah untuk bisa mencapai ke lokasi pemakaman yang terletak di Desa Pananggahan Kecamatan Barus ini, dinamakan MAKAM PAPAN TINGGI sebab berada dipuncak sebuah bukit yang tingginya lebih kurang 200 meter dari atas permukaan laut, sesuai dengan namanya, Situs Makam Papan Tinggi yang memiliki rincian prasasti lumayan lengkap ini dianggap lebih banyak menyimpan “misteri” dan menyita banyak perhatian serta menarik minat untuk di kunjungi para penziarah, makam ini merupakan satu diantara makam “Aulia 44”.

Sebagaimana disampaikan Tajuddin Batubara (59) selaku Tokoh Masyarakat yang juga Pemandu Wisata di Kecamatan Barus, konon gunung tersebut dahulunya adalah tempat masyarakat mengambil papan, jadi mengambil papan ke Gunung Tinggi, yang lama kelamaan namanya berubah menjadi Makam Papan Tinggi.
Para sejarawan berpendapat bahwa yang dimakamkan disini adalah Syeikh Al-Alam Almuchtazam Syeikh Machmud Qadasjahlahu Rohanu Alamatarach al Yamani yang lebih dikenal dengan sebutan Makam Syech Machmud, beliau berasal dari Hadratul Maut Arab. Menurut seorang pemerhati sejarah (Alm) Dada Meuraxa, Syeikh Machmud wafat diperkirakan pada tahun “Dal Mim” atau 44 Hijriyah, pendapat ini didukung oleh ulama pengarang sejarah yakni Abdullah Abbas Nasution, dan disesuaikan dengan tulisan pada batu nisan yang ada. Disamping itu juga pada batu nisan terdapat tulisan ayat-ayat Al-Quran dan hadist Nabi Muhamad SAW.
Ayat tersebut berbunyi “Fakullu Syaiun Halikun Illa Wajhah” (Maka tiap sesuatu itu binasa selain Allah) dan hadist Nabi SAW yang berbunyi “Qolannabiyu SAW, Al-Mu’minu Haiyyun Fiddaroini“ (Berkata Nabi SAW, orang yang beriman hidup pada dua negeri).
Makam Papan Tinggi ini, merupakan makam terpanjang dan mempunyai batu nisan yang besar dan tinggi, situs makam kuno yang satu ini dianggap sebagai makam keramat dan selalu diziarahi orang. Tidak jarang penduduk sekitar Barus dan penziarah yang datang dari luar daerah mengkaitkan cerita mistis yang selama ini berkembang dari mulut ke mulut, bahwa setiap keinginan penziarah kemungkinan akan terkabul bila membisikkan permintaan atau keinginannya di batu nisan makam ini, dan bila permintaan tersebut telah disampaikan, penziarah harus menyimpul selembar daun lalang di batang pohon yang ada di sekitar makam tersebut. Bila suatu saat permintaannya terkabul, maka penziarah dimaksud harus datang kembali ke makam ini untuk melepaskan simpul daun lalang dan membawanya pulang.
Anggapan bahwa makam ini adalah “Makam Keramat“, sekalangan warga BARUS justru menganggap ini suatu hal yang mustahil dan tidak perlu dikembangkan, karena dikhawatirkan akan menimbulkan kesan yang kurang baik terhadap “kesucian“ makam itu.
Panjang makam papan tinggi diperkirakan sekitar 7 meter lebih, dan didalam lokasi makam yang seluruh tepiannya berpagar besi ini juga terdapat 5 makam lain yang menurut ceritanya makam – makam itu adalah makam para pengikutnya. Hanya saja panjang makam ini biasa-biasa saja sebagaimana layaknya makam lain pada umumnya.
Ditumpuan arah kaki makam tersebut terdapat sebuah guci (tempayan). Menurut ceritanya bahwa guci tersebut mempunyai keajaiban yakni tetap berisi air walaupun pada musim kemarau panjang dan airnya tidak melimpah walau hujan lebat. Guci asli tersebut kini sudah rusak dan terbuang, sedang guci yang sekarang adalah guci tiruan sumbangan dari salah seorang penziarah.
Untuk mencapai (berziarah) ke lokasi makam ini, sebelumnya di kaki bukit terdapat pancuran air untuk membersihkan diri atau mengambil air wudhuk. Setelah itu, kita menaiki tangga yang sudah dibuat secara permanen sebanyak lebih kurang 710 anak tangga atau sekitar 145 meter.
Diperlukan niat yang ikhlas untuk mengunjungi makam ini agar bisa mencapai puncak gunung tersebut, disamping itu kekuatan fisik juga harus benar-benar prima serta tehnik khusus saat menaiki tangga sangat diperlukan, sebab tangga-tangga tersebut sangat curam dan terjal.
Namum setelah sampai diatas (dilokasi makam) para penziarah umumnya mengaku ada rasa kepuasan tersendiri. Apalagi setelah usai memanjatkan doa di hadapan makam tersebut, Makam Papan Tinggi ini seakan menyimpan keajaiban yang tak bisa dicerna oleh akal sehat.
Dari atas Gunung Papan Tinggi ini kita bisa melihat, perkampungan dan desa yang ada dibawahnya, bentangan garis pantai yang terhampar kearah laut lepas Samudera Hindia merupakan pemandangan yang sangat menakjubkan bagi para pengunjung yang bisa mencapai keatas bukit ini..
Makam Mahligai.
Di Desa Dakka Kecamatan Barus, terdapat makam-makam kuno lainnya yakni Makam Mahligai, lokasi pemakaman ini luasnya sekitar 3 Ha dan letaknya juga diatas perbukitan. Konon nama makam ini diambil dari kata “Mahligai” yang artinya sama dengan “istana kecil” di zaman dahulu. Letaknya tidak jauh dari lokasi Makam Papan Tinggi hanya berkisar 3 km.
Kompleks Makam Mahligai
Kompleks Makam Mahligai
Makam Mahligai (Istana Kecil) ini, didirikan oleh Tuan Syech Siddiq, setelah dirinya mangkat jenazahnya juga dikebumikan di kompleks pemakaman ini. Terdapat banyak makam dengan batu nisan yang besar dan kecil dengan ukiran bergaya arab, bahkan mengingatkan kita akan bentuk-bentuk makam para Syekh di Pulau Jawa.
Salah satu makam di kompleks ini terdapat sebuah nisan yang bertuliskan Tuan Syech Rukunuddin, wafat malam 13 Syafar, Tahun 48 Hijriah (48 H) abad ke 7 M, dalam usia 102 Tahun, 2 Bulan, 10 Hari atau Ha Min Hijratun Nabi. Batu nisan Syech ini hanya tinggal sebelah yakni hanya bagian kepala saja sedangkan yang satunya lagi kini berada di Museum Propinsi Sumatera Utara, Medan . Menurut Tajuddin Batubara, pada tahun 1963, salah satu nisannya di bawa ke Medan dalam rangka seminar masuknya Agama Islam di Indonesia.
Dari berbagai ukiran dibatu nisan tersebut, banyak tulisannya yang sudah tidak terbaca, aksara Arab kuno, aksara Parsi dan lain-lainnya bercampur baur di nisan setiap makam. Masyarakat Islam Barus pada umumya berkeyakinan bahwa pada sekira abad ke-7 M, Agama Islam telah ada di “Kota Tua Barus” dan sekaligus berpendapat bahwa di Barus inilah awal mulanya Islam masuk ke Indonesia.
Tidak ada bukti yang dapat memastikan hal itu, Karena catatan dan riwayat hidup para “Aulia” yang ada di makam ini pun tidak diketahui pasti, hanya didasari cerita ke cerita dan catatan kecil pemerhati sejarah, namun pastinya, menurut ceritanya kedatangan Syech ini ke Barus awal mulanya berdagang. Disamping itu mereka juga mengembangkan Agama Tauhid sebagai faham ber-Tuhan kepada Allah SWT. Konon buku dan tulisan tentang ke-tauhid-an.yang mereka bawa masih banyak berupa ayat Makkiyah (ayat suci Al-Qur’an yang turun sebelum Nabi SAW melakukan Hijrah ke Madinah – red).
Di makam Mahligai ini juga terdapat makam Syech Imam Khotil Muazamsyah Biktibai Syech Samsuddin Min Biladil Fansury (dari negeri Fansyuri) dan Syech Zainal Abidin, Syech Ilyas, Syech Samsuddin, serta makam-makam lainnya yang juga disebut-sebut sebagai pengikutnya.
Dari cerita dan cuplikan catatan para pemerhati sejarah tersebut memperkuat anggapan dan keyakinan bahwa daerah bukit-bukit itu mulai dari Desa Lobu Tua yang mula-mula menjurus ke arah Utara, kemudian kearah Selatan sampai ke ujung bukit tempat Makam Mahligai ini, kemudian terus ke Timur sampai Desa Patupangan melalui Desa Pananggahan merupakan lintasan kedatangan dan tempat pengembangan ajaran Tauhid yang mereka bawa serta dijadikan kediaman para Syech tersebut.
Makam Tuan Batu Badan.
“Tuan Batu Badan” demikian sebutan masyarakat di Barus pada salah satu pemilik makam kuno disana, Padahal nama aslinya adalah Soltan Ibrahim Syah Bin Soltan Muhammadsyah, berasal dari kerajaan Melayu Inderapura. Bahkan ada juga yang berpendapat bahwa beliau berasal dari Tarusan Sumatera Barat. Riwayatnya berkaitan dengan cerita orang Barus diserang “Todak” (sejenis ikan yang berparuh runcing dan panjang).
Makam-makam tua di kompleks perkuburan ini menurut tradisi di Barus, sejak dahulu disebut “Aulia 44 Negeri Barus” yaitu makam-makam yang dianggap keramat. Makam Tuan Syech Badan Batu ini terdapat di Simpang Tiga Bukit Desa Patu Pangan, berdekatan dengan Makam Papan Tinggi dan berjarak hanya berkisar 300 meter.
Diatas makam ini, ada batu papan yang memanjang dari arah kepala hingga ke kaki, dengan kata lain panjangnya kuburan tersebut diatasnya ada batu untuk menghimpit makam tersebut.
Menurut keterangan penjaga makam, Aminul Tanjung (39) yang bekerja disana sejak tahun 1991 mengatakan, bahwa makam Ibrahim Syah wafat pada tahun 825 Hijrah, merupakan raja pertama di Barus. Menurut ceritanya, beliau wafat karena dibunuh musuhnya dan didalam makam tersebut sengaja dihimpitkan sebuah batu supaya jangan di bongkar orang usil dan iseng.
Kompleks Makam Tuan Syech Badan Batu
Ada “hikayat“ di kalangan masyarakat disana yang mengatakan bahwa di makam itu tersimpan barang berharga dan ada juga yang mengatakan kalau di makam tersebut hanya menyimpan badan Syech tersebut, sedang kepalanya disimpan di tempat lain, sedangkan cerita lain yang lebih membuat merinding bulu kuduk, mengatakan bahwa, bila kepala dan badannya bersatu, Tuan Syeck Badan Batu akan hidup kembali, walaupun telah dinyatakan wafat sejak ratusan tahun yang lalu.
Konon cerita yang hingga sekarang masih ada, Tuan Syech ini dibunuh musuhnya dengan cara dipenggal, akan tetapi jasadnya tidak mati, walaupun kepalanya sudah terpisah dengan badannya, kepalanya di bawa ke Kota Raja (Aceh). Oleh “orang pintar“ di negeri tersebut pada masa itu menganjurkan agar kepala Tuan Syech Batu Badan dibawa kembali ke Barus, bila kepala tersebut di kuburkan di Kuta Raja, maka negeri tersebut akan mengalami banjir besar, karena berbagai pertimbangan akhirnya kepala Tuan Syech Batu Badan di bawa kembali ke Barus, namun ketika di dekatkan antara badan dan kepala saat akan disatukan kembali, menurut ceritanya Tuan Syech Batu Badan dikatakan mereka hidup kembali.
Berdasarkan keyakinan itu, musuh yang memenggalnya kemudian memisahkan badan dan kepala Soltan Ibrahim Syah Bin Soltan Muhammadsyah dengan cara menghimpitkan sepotong batu panjang didalam makam ini guna memisahkan kepala dan badan jenazah Syech ini, akhirnya lama – kelamaan cerita itu melahirkan sebutan bagi makam ini dengan nama “Makam Syech Batu Badan“.
Makam Tuan Syech Machdun.
Tak jauh dari makam Tuan Syech Batu Badan, sekitar 500 meter kearah pantai menuju pusat Kecamatan Barus terdapat makam Tuan Syekh Machdun, masih dikawasan Desa Patu Pangan. Untuk menuju makam ini kita juga harus menaiki sekitar 80 anak tangga. Di makam ini juga terdapat makam lainnya yang disebut-sebut sebagai para pengikutnya.
Kompleks Makam Tuan Syech Machdun
Seperti halnya makam-makam kuno lainnya, Makam Tuan Syech Machdun juga memiliki kisah tersendiri, namun catatan untuk memperkuat keberadaannya tidak lengkap, demikian juga dengan makam-makam lainnya seperti makam Tuan Kayu Bungo, Makam Tuan Kayu Anang, Makam Tuan Kayu Api-Api, Makam Tuan Kayu Arang di desa Kedai Gedang, Makam Tuan Pulau Pane di desa Sosor Gadong, Makam Tuan Kampung Solok di desa Kampung Solok.
Salah Satu Batu Nisan di Komplesk Makam Tuan Syech Machdun
Sejumlah nama makam-makam yang disebutkan diatas merupakan sebahagian dari situs makam-makam kuno di Kota Tua Barus yang sering di kunjungi dan masih bernuansakan ke Islaman, masih banyak lagi makam-makam kuno sebagai bukti sejarah masuknya Islam ke Indonesia melalui Kota Barus yang belum sempat terkunjungi, selain itu juga masih ada situs sejarah lainnya yang belum tergali di kawasan Barus hingga daerah sekitarnya, namun beberapa situs makam kuno yang disebutkan diatas kiranya cukup mewakili argumentasi bahwa “Barus adalah daerah awal masuknya Islam di Indonesia”.
Sebagaimana harapan warga Kecamatan Barus Tapanuli Tengah khususnya, kita sebagai warga masyarakat Sumatera Utara pada umumnya juga berharap, agar sedikit mau peduli tentang keberadaan makam para “Aulia“ yang kini terkubur ditanah Barus.
Diharapkan juga pemerintah daerah setempat agar lebih membuka mata dalam menggali, mencatat serta meluruskan sejarah bahwa masuknya Agama Islam ke Indonesia melalui Kota Tua Barus, sebab disamping sebagai bukti sejarah yang harus dilestarikan keberadaannya, situs makam-makam kuno ini juga dapat dijadikan sebagai objek wisata yang dapat menambah pendapatan daerah,
CERITA MISTERI

Telaga Mandian Tujuh Puteri

Berdekatan jalan raya Pasir Putih Tutong terdapat tujuh buah perigi atau telaga. Mengikut metos, telaga tersebut  digunakan tempat mandi bagi tujuh puteri kayangan. Berbagai versi cerita yang kudengar mengenai telaga tersebut, ada cerita yang hampir sama dengan lagenda perigi Tujuh Mandian Puteri di Langkawi. Di Langkawi dipercayai terdapat tujuh orang puteri dari kayangan yang sering mandi dan amat suka akan kesejukan air perigi tersebut. Terdapat seorang putera raja yang tinggal berhampiran perigi ini dan cuba untuk memikat serta mengahwini salah seorang puteri-puteri ini tetapi masih belum berjaya. Namun Telaga mandian Tujuh Puteri di Tanjung Maya bukan diintai oleh putera raja tetapi sebaliknya diintai oleh orang tempatan, Awang Rejab. Sehingga kini kawasan tersebut dijaga oleh perwaris  keturunan beliau yang tinggal di Tanjong Maya. Pada asalnya  telaga tersebut  agak kecil tidaklah sebesar sekarang. Telaga itu dibersihkan,  diperluas dan diperdalam bagi kemudahan orang awam mengunjunginya.
Kawasan Telaga Mandian Tujuh Puteri ini  agak bersih kerana  tong-tong sampah  disediakan bagi kegunaan pengunjung yang beriadah di sana disamping pondok serta titian menuju ke setiap telaga. Dikatakan babi tidak berani masuk ke kawasan tersebut sekalipun bekas tapak binatang tersebut berjuritan di kawasan yang tidak jauh dari tempat telaga tersebut. Aku sempat mandi di ketujuh-tujuh perigi tersebut. Mandi ala kadar. Airnya berwarna coklet, sejuk . Pada mulanya aku menyangka airnya ‘bahal’ atau rasa kelat paling tidak masin kalau diminum.  Kenyataannya tidak, air telaga begitu nyaman, segar dan tidak seperti yang ku sangkakan sebelumnya. Ada juga orang percaya, air telaga begitu mujarab boleh menyembuhkan beberapa penyakit.
Telaga Mandian Tujuh Puteri mempunyai keistemewaan khusus kepada mereka yang meminati alam mistik.  Ramai juga orang yang datang ke telaga ini ketika malam bulan mengembang khusunya pada bulan Rejab, Ramadhan, bulan kelahiran Nabi  dan waktu-waktu tertentu. Aku kesal melihat kawasan tersebut dicemari oleh segelintir  pengamal mistik menggunakan telaga tersebut sebagai tempat pemujaan. Semasa aku di sana aku menyaksikan masih ada sisa-sisa makanan sembahan berupa telur dan tapai. Semoga kita terlindung daripada perbuatan syirik. Sesungguhnya perbuatan syirik ini dosa besar yang boleh membawa kepada kekufuran.