
Ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) yang tergabung dalam aliansi mahasiswa UMSU untuk rakyat (AMUK-RAKYAT) melakukan long march dari Jalan Muchtar Basri ke PT. Pertamina (Persero) UPMS – 1 di Jalan Putri Hijau dan akan berlanjut ke Kantor Gubernur dan Kantor DPRD SUMUT sebagai aksi tolak kenaikan harga BBM dan TDL, Kamis (15/3).
Aksi tersebut diawali dengan melakukan orasi di depan gedung Pertamina. Dalam orasinya, koordinator aksi Ronald menyatakan bahwa Pertamina lah yang sebenarnya dapat mengendalikan dan mengontrol harga BBM tersebut.
“Kami berharap Pertamina sebagai salahsatu unsur utama di dalam
kenaikan BBM ini, dan kami harap pihak Pertamina dapat membantu
mengaspirasikan suara rakyat yang menjadi korban,” jelasnya.
Aksi tersebut dilanjutkan ke depan gedung DPRD SUMUT dengan dan diawali oleh pihak kepolisian.Di depan gedung DPRD Sumut, Ronald menambahkan, bahwa rencana pemerintah menaikkan harga BBM dan TDL, merupakan tindakan nyata bentuk pelepasan tanggung jawab negara terhadap kesejahteraan hidup rakyat. Menaikkan harga BBM dan TDL sama artinya dengan mencabut anggaran subsidi rakyat pada energi, tentu saja hal tersebut menambah beban hidup rakyat.
“Dengan dalih penghematan anggaran belanja negara lewat pemangkasan
subsidi BBM dan TDL sejatinya pemerintah borjuis SBY-Boediono telah
mengorbankan hak rakyatnya untuk mendapatkan penghidupan yang layak.
Untuk itu kami semua di sini sangat mengharapkan wakil rakyat tidak
hanya bisa membesarkan perutnya untuk kepuasan sendiri, namun harus
dapat mengaspirasikan suara rakyat. Kalau tidak bisa ganti saja namanya
menjadi Dewan Penindas Rakyat,” tambah Ronald.
Ditambahkannya, aksi ini akan dilaksanakan lebih besar dengan
mengajak seluruh mahasiswa se-Medan untuk melakukan perlawanan dan
membela hak-hak rakyat yang sudah termarjinal. Aksi tersebut
dilanjutkan ke kantor Gubernur Sumatera Utara. (Puput Julianti Damanik)(Sumber MedanMagazine.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar