Senin, 26 Maret 2012

AMUK-RAKYAT TOLAK KENAIKAN HARGA BBM DAN TDL

RAKYAT Tolak Kenaikan Harga BBM dan TDL

MEDAN – Rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Tarif Dasar Listrik (TDL) pada April mendatang membuat resah sebagian kalangan masyarakat khususnya mahasiswa. Aksi unjuk rasa menolak kenaikan keduanya masih berlanjut hari ini.
Ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) yang tergabung dalam aliansi mahasiswa UMSU untuk rakyat (AMUK-RAKYAT) melakukan long march dari Jalan Muchtar Basri ke PT. Pertamina (Persero) UPMS – 1 di Jalan Putri Hijau dan akan berlanjut ke Kantor Gubernur dan Kantor DPRD SUMUT sebagai aksi tolak kenaikan harga BBM dan TDL, Kamis (15/3).
Aksi tersebut diawali dengan melakukan orasi di depan gedung Pertamina. Dalam orasinya, koordinator aksi Ronald menyatakan bahwa Pertamina lah yang sebenarnya dapat mengendalikan dan mengontrol harga BBM tersebut.
“Kami berharap Pertamina sebagai salahsatu unsur utama di dalam kenaikan BBM ini, dan kami harap pihak Pertamina dapat membantu mengaspirasikan suara rakyat yang menjadi korban,” jelasnya.
Aksi tersebut dilanjutkan ke depan gedung DPRD SUMUT dengan dan diawali oleh pihak kepolisian.
Di depan gedung DPRD Sumut, Ronald menambahkan, bahwa rencana pemerintah menaikkan harga BBM dan TDL, merupakan tindakan nyata bentuk pelepasan tanggung jawab negara terhadap kesejahteraan hidup rakyat. Menaikkan harga BBM dan TDL sama artinya dengan mencabut anggaran subsidi rakyat pada energi, tentu saja hal tersebut menambah beban hidup rakyat.
“Dengan dalih penghematan anggaran belanja negara lewat pemangkasan subsidi BBM dan TDL sejatinya pemerintah borjuis SBY-Boediono telah mengorbankan hak rakyatnya untuk mendapatkan penghidupan yang layak. Untuk itu kami semua di sini sangat mengharapkan wakil rakyat tidak hanya bisa membesarkan perutnya untuk kepuasan sendiri, namun harus dapat mengaspirasikan suara rakyat. Kalau tidak bisa ganti saja namanya menjadi Dewan Penindas Rakyat,” tambah Ronald.
Ditambahkannya, aksi ini akan dilaksanakan lebih besar dengan mengajak seluruh mahasiswa se-Medan untuk melakukan perlawanan dan membela hak-hak rakyat yang sudah termarjinal. Aksi tersebut dilanjutkan ke kantor Gubernur Sumatera Utara. (Puput Julianti Damanik)(Sumber MedanMagazine.com)

1 komentar: