Tak
Terimah Di Jepret Ganti PLAT Polisi Mobil Dinas, Oknum Sekdakab Batubara
"Mencak-Mencak"
Liputan
Solong
Batubara,Sumatera Utara
"Kenapa ya, Aneh-aneh saja tingkah
pejabat zaman sekarang ini, entah lantaran merasa kebal hukum atau karena
merasa dirinya punya kekuasaan. Dengan se-enaknya sendiri melanggar UU lalu
Lintas" gumam salah seorang warga limapuluh kota,dihadapan para wartawan.
Hal itu pula la yang diduga dengan sengaja
dilakukan Oknum Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Batubara berinisial TE
yang boleh terbilang bergaya eksentrik dan sedikit arogan.dengan Sesuka hatinya
menggonta ganti plat (nomor polisi) kenderaan dinasnya, kontan saja hal itu
mengundang perhatian publik termasuk awak media.
Melihat ulah orang nomor dua di
lingkungan pemerintah kabupaten Batubara yang juga merupakan kuasa pengguna
anggaran itu, seperti tingkah anak remaja, spontan salah seorang wartawan
sebuah harian umum H.Guntur Sinaga mengambil kameranya dan langsung membidik
menjepretkannya dalam aksi penukaran plat BK oleh supir Erwin dari flat merah
yang tadi bernomor polisi BK 10 BB kemudian dirubah menjadi plat hitam.
Mengetahui apa yang diperbuat oleh Guntur, menjadikan Erwin penjabat pindahan
dari kabupaten Serdang Bedage itu pun langsung berang dan
"mencak-mencak" dengan sejadi-jadinya, Kamis (16/02).
Sebagaimana
penuturan Guntur bahwa sekira pukul 08.00 wib, dirinya dari Simpang Gambus mau
menujuh ke Limapuh, dalam perjalan secara kebetulan tepatnya di Jalinsum areal
perkebunan PT Socfindo kebun Tanah Gambus, dirinya melihat mobil BK 10 BB Plat
hitam sama - sama dengan dirinya mengarah ke Limapuluh, setelah diamatinya
langsung dibuntutinya mobil tersebut menuju komplek perumahan Limapuluh Indah
permai Kelurahan Limapuluh Kota.
Setelah
kenderaan itu berhenti, guntur pun terus memperhatikan mobil tersebut, namun
tak berapa lama dirinya melihat supir pribadi Erwin sedang berusaha hendak
mengganti flat mobil dinas sang sekda yang berjenis Honda CRV.
Hal inilah kemudian membuat Guntur gerah dan
langsung mengarahkan kemera fotonya ke arah mobil tersebut, tapi sayang hal itu
tidak direspon oleh Erwin secara positif.
Mengetahui
mobil Bosnya di photo oleh seseorang, sang supir melaporkannya kepada Erwin
yang sedang berada didalam rumahnya, mendengar laporan dari sang supir, Erwin
pun keluar rumah langsung menegur Guntur, karena tak senang mobil dinasnya di
jepret oleh wartawan, Erwin langsung naik darah sambil mengatakan," " kok difoto-foto mobil saya" tanya
Erwin kepada Guntur,
Namun
pertanyaan Sekda itu tidak dilayani oleh Guntur, melainkan Guntur
memperkenalkan dirinya," saya adalah seorang wartawan pak", Namun
menurut Guntur, sang Sekda (Erwin) langsung mengatakan, "kalau kau
wartawan kenapa rupanya, saya berandalan ", menurut Guntur, bahasa yang
kurang santun itu diucapkan Erwin kepada dirinya tidaklah etis selaku seorang
pejabat.
Atas
sikap Erwin yang diduga telah menyalah gunakan kewenangan dan terkesan arogan itu langsung mendapat reaksi
keras dari berbagai kalangan Media, termasuk salah satunya adalah Mr.C. Jabi'el
Manik, pria yang santer dikenal sebagai aktivis sosial dan pemerhati kebijakan
pemerintah kabupaten Batubara ini pun seketika marah saat mendengar cerita
Guntur.
Lalu
Manik mengungkapkan, "Gak pantas si Erwin jadi menjabat Sekda di bumi
Batubara ini, kalau memang benar dia itu seorang berandalan, sudah tak betul
lagi kerjanya, kalau seorang pimpinan seperti itu. Maka dengan ini saya meminta
pada Plt. Gubernur Sumatera Utara Pak Gatot Pudjo Nugroho untuk mengusulkan
pada Bupati dan DPRD Batubara untuk segara mengganti Tengku Erwin, karena kami
rakyat Batubara tidak membutuhkan Sekda yang berandalan", pintanya.
Kapolres
Asahan AKBP.Yustan Alpiani S.Ik,SH,MH melaui Kasat Lantasnya AKP.Eko Hartono
S.iK saat dikonfirmasi lewat telepon selularnya langsung mengatakan, bahwa
penukaran flat mobil dinas oleh seseorang, apalagi seorang pejabat pemerintah
secara sengaja, yang semestinya berwarna dasar merah kemudian dirubah menjadi
hitam (pribadi) jelas melanggar aturan serta perundang-undangan lalu lintas.
Di tempat terpisah, terkait prihal penukaran
plat mobil no Polisi dipertegas oleh Kapos Lantas Lima Puluh Aipda. JH.Turnip,
dirinya mengatakan, bahwa perbuatan yang
bersangkutan telah melanggar pasal 280 jo pasal 68 ayat (2) UU Lalu Lintas.
Ketua PWI kab.Batubara Sahril dihadapan Wartawan mengatakan"sebaiknya OK.Arya segera merekomendasikan pencopotan jabatan Sekdakab.Erwin dan minta Gubsu.plt.Gatot Pujo Nugroho menariknya dari Kab.Batubara" katanya jumat (17/2).
Disatu opsi PWI berjanji akan merumuskan sikap yang akan diambil dalam menyikapi persoalan tersebut.
Korps.Senior Wartawan Republik Indonesia (KOSWARI) Kab.Batubara melalui Sekretarisnya D.Munthe,mengingatkan tugas jurnalistik di kab.batubara saat ini sangat dibutuhkan publik,kami mensinyalir semua pihak teropsesi dengan amarah ketimbang profesi serta TUPOKSI,ini harus dinetralisir,agar semua pihak mempunyai harkat dan martabat.
"Dalam tanda kutip omongan Erwin yang menyebut dirinya Berandalan,maksudnya apa?,mungkinkah seorang abdi Bangsa dan Negara,seorang BAPERJAKAT di Pemerintahan Kabupaten Batubara dinilai kurang santun oleh masyarakat,secara khusus kami minta Erwin mengklarifikasi ucapannya tersebut dan bila sudah bosan ngurusi administrasi Penyelenggaraan Pemerintahan disini,kayaknya pintu "jadi berandalan terbuka"artinya itu doanya sendirikan ?.(terbitonline.blogspot.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar